Banjir Informasi dan Kesadaran Informasi.

banjir

Saya bukan termasuk orang yang sangat rajin nulis, paling cuman saat kepepet aja atau pas ada tugas. Salah satunya adalah ini, tugas pra persiapan keberangkatan PK-25 LPDP. Mudah-mudahan bermanfaat buat pembacanya. Maaf kalau tulisannya masih cupu, da aku mah apa atuh 😦

Kejadian jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 pada akhir tahun 2014 lalu sungguh mencengangkan banyak pihak. Bayangkan saja, lebih dari seratus lima puluh orang dengan berbagai usia dinyatakan hilang, bahkan beberapa sudah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Kejadian naas tersebut seketika menjadi sorotan media lokal, nasional, bahkan internasional.

Berbagai media massa langsung berlomba mencari informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Sumber-sumber informasi seperti pengamat penerbangan, manajemen Air Asia, tim Search and Rescue (SAR), politikus, regulator penerbangan, keluarga korban, tetangga korban, selebritis, bahkan dukun sekalipun tak pelak menjadi buruan media. Segala informasi mengenai tragedi tersebut langsung menjadi incaran.

Demikian pula yang terjadi di media sosial, salah satu bentuk teknologi informasi dan komunikasi yang paling popular saat ini. Ada banyak orang yang berbagi link berita terkait tragedi tersebut di facebook atau twitter, berbagi informasi via broadcast BlackBerry Messenger (BBM) dan instant messenger lain, dan bermacam-macam cara lain. Seketika masyarakat hanyut dalam ‘banjir informasi’.

Kebutuhan Informasi

Saat ini, siapa yang tidak butuh informasi? Informasi merupakan salah satu kebutuhan vital yang seringkali tidak kita sadari. Selama ini kita hanya menyadari bahwa hanya sandang, pangan, dan papan lah yang menjadi kebutuhan vital dalam kehidupan. Padahal, tidak terpenuhinya kebutuhan informasi seorang manusia dapat memicu munculnya rasa cemas dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan dapat berdampak negatif pada kondisi fisik dan psikis.

Sebagai contoh, seorang petani akan membutuhkan informasi mengenai cara penanggulangan hama untuk menghindari kecemasan akan gagal panen. Pada kasus musibah AirAsia misalnya, keluarga korban membutuhkan informasi yang benar mengenai kondisi dan keberadaan korban sehingga rasa cemas dapat berkurang.

Pada kondisi banjir informasi seperti yang terjadi saat ini informasi yang benar dan sesat seringkali tercampur aduk. Tidak luput dari ingatan kita ketika saat hari pertama pencarian, ada pesan via BBM berisi informasi palsu yang diterima oleh keluarga korban dan menyatakan bahwa pesawat mendarat darurat di kawasan Belitung Timur. Seketika informasi tersebut menyebar ke banyak orang terutama melalui media sosial. Untung saja, otoritas yang berwenang menyebarkan informasi yang menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoax/kabar bohong. Namun sayangnya, masih ada masyarakat yang menelan informasi tersebut mentah-mentah.

Literasi Informasi, Media, dan TIK Masyarakat

Partnership for 21st Century Skills (p21.org), sebuah organisasi pendidikan yang fokus pada analisis keterampilan, merilis daftar-daftar keterampilan yang wajib dimiliki oleh manusia abad ke-21. Pada daftar tersebut, literasi informasi, media dan TIK menjadi salah satu keterampilan utama yang penting untuk dimiliki. Melalui literasi informasi, media, dan TIK yang baik, manusia abad ke-21 dapat menerima, mengolah, dan mengomunikasikan informasi secara arif dan tepat. Masyarakat dapat mengimbangi perkembangan media informasi sebab masyarakat mampu memilah informasi yang diperoleh melalui media dan TIK dengan baik sehingga dapat meminimalisasi terjadinya distorsi dalam penyebaran informasi

Meskipun belum ada penelitian yang secara komprehensif menganalisis literasi informasi, media, dan TIK masyarakat Indonesia, ada beberapa hal yang mengindikasikan rendahnya keterampilan tersebut di masyarakat. Adanya masyarakat yang menelan informasi mentah-mentah tanpa menganalisis kredibilitas sumber informasi merupakan salah satu indikasi lemahnya literasi informasi, media, dan TIK masyarakat.

Untuk dapat meningkatkan literasi informasi, media, dan TIK masyarakat maka perlu ada upaya lebih untuk dilakukan. Muara dari upaya-upaya tersebut adalah munculnya kesadaran informasi (information awareness) masyarakat. Apabila masyarakat telah merasakan pentingnya mendapatkan informasi yang layak, maka secara otomatis literasi informasi, media, dan TIK akan ikut meningkat.

Upaya yang dilakukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran informasi dapat dimulai dari kecerdasan media, khususnya media massa dalam mengelola informasi masyarakat. Pengelola media perlu menyadari bahwa kecerdasan dalam mewartakan berita, seperti dengan tidak mewartakan informasi yang tidak jelas asal-usulnya, dapat membantu mencerdaskan masyarakat dan meningkatkan kredibilitas media itu sendiri. Tidak hanya media, tokoh-tokoh masyarakat juga perlu mendidik masyarakat dengan memberikan contoh untuk tidak menyampaikan informasi-informasi yang tidak jelas, rancu, dan multi-interpretable.

Reformasi Pendidikan TIK

Selain upaya-upaya yang disampaikan sebelumnya, perlu ada usaha peningkatan literasi informasi, media, dan TIK yang dilakukan sedini mungkin, terutama melalui kegiatan persekolahan. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), TIK menjadi mata pelajaran tersendiri di sekolah menengah. Namun sayangnya mata pelajaran tersebut belum menjangkau kegiatan-kegiatan yang dapat memicu kesadaran informasi siswa dan lebih mirip kursus komputer. Pada kurikulum 2013, TIK diintegrasikan dengan seluruh mata pelajaran di sekolah, namun tidak ada mata pelajaran TIK secara khusus melainkan berubah wujud menjadi layanan bimbingan. Namun sayangnya bentuk layanan bimbingan TIK yang harus dilakukan di sekolah sampai saat ini masih belum jelas.

Oleh karena itu, reformasi pendidikan TIK di sekolah merupakan sebuah keniscayaan. Pendidikan TIK tidak bisa lagi hanya berisi tentang cara-cara menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, akan tetapi perlu diperkaya dengan wawasan mengenai cara-cara yang tepat dan bijak dalam menggunakan perangkat TIK untuk mendapatkan informasi yang benar dan memanfaatkan media khususnya media sosial yang sangat popular di kalangan peserta didik. Melalui pendidikan TIK semacam itu, siswa diharapkan kesadaran informasi dan dapat menjadi agen kesadaran informasi di wilayahnya masing-masing.

Banjir informasi bukanlah sebuah masalah bila informasi yang beredar merupakan informasi yang tepat. Oleh karena itu, sangatlah perlu untuk menumbuhkan kesadaran informasi di masyarakat sehingga informasi-informasi sesat dan menyesatkan masyarakat dapat berkurang.

 

Oleh Faisal Agus Tri Putra
Dipublikasikan di Tribun Jabar, 7 Januari 2015

Mengaktifkan Screen Saver Balon Balon bertabrakan di Windows 7 Professional

Hehehehe…. Waktu kuliah statistika ternyata ada hal yang cukup menarik dan patut untuk diperbincangkan di blog kita kali ini. Kali ini kita nggak akan membahas kesemaman Data Analysis nya Excel yang kurang mengindonesia dan meng-UPI, tapi kita akan membahas Windows 7.

Bay de wey eniwey baswey, siapa sih yang nggak tau dengan Windows 7. Produk buatan pabriknya Mbah Bill Gates ini termasuk OS yang paling fenomenal saat ini, bahkan kalau ke OP warnet nanya lebih sering nonton video Briptu Norman atau ngutak ngatik windows 7 nya maka briptu norman akan kalah saing (pengandaian yang tidak masuk akal).

Pada saat kuliah, tanpa sadar saya memperhatikan screen saver yang digunakan oleh dosen pada saat itu. Screen saver yang digunakannya saat itu cukup unik, yakni balon balon yang berubah warna ketika bertabrakan.

Tanpa sadar selama perkuliahan daya cuman liatin balon itu. Warna yang ditampilkannya cukup menarik. Serasa saya menembus awan menggapai langit dan angkasa luas bersama teman-teman (tanpa sahabat) *saya mulai merasa bahwa obrolan kita udah mulai menggeje*.

Cara untuk mengaktifkan screen saver itu adalah dengan cara:

  1. Klik kanan pada desktop (atau kalo bingung klik saja pojok kanan bawah) sehingga muncul kurang lebih seperti ini.

  2. Pilih Personalize sehingga muncul tampilan seperti ini

  3. Di pojok kanan bawah klik lambing screen saver sehingga muncul tampilan seperti ini

  4. Pada pilihan screen saver kamu pilih bubbles, lalu di kolom wait kamu tentukan pada waktu berapa menit setelah computer didiamkan screensaver itu akan aktif. Kurang lebih seperti ini

  5. Klik OK atau Apply, tunggu beberapa menit (warning, jangan sampai mouse nya bergeser atau kamu menyentuh keyboard. Itu akan memperlama waktu menunggu. Dan muncullah screen saver idaman itu

Mudah kan???

Membuat Histogram Menggunakan Microsoft Excel 2007 (Beware, SEMAM Detected)

Apa kabar read(y)er? Akhirnya saya update juga blog ini yang nggak sempet keurus gara-gara sibuk :p. Sebenernya sih kepikiran untuk nulis ini udah lamaaaa banget, tapi karena nggak ada waktu buat nulis ya jadi gini deh nggak keurus hampir satu tahun.

Dulu mungking (okkots mode:on) di SMA read(y)er udah pernah belajar statistika yang sangat amat dasar. Inget nggak? Yang disuruh ngelompokin data dan kawan-kawan. Dan tentunya pasti udah akrab dong dengan yang namanya histogram, data berkelompok, lebar kelas, panjang kelas, dan sebagainya. Sekitar beberapa minggu kemaren, gue dapet tugas dari dosen disuruh buat histogram dari data-data hasil ujian anak SMA. Maklum lah, anak pendidikan n calon guru gitu loohhh (geje mode on).

Bay de wey, daripada kita buat tabel distribusi frekuensi yang agak ribet, ternyata Microsoft Excel 2007 (selanjutnya disebut excel *bahasa persidangan mode on*) dengan Data Analysis nya telah memfasititasi kita untuk membuat histogram dengan satu kali klik. Jadi excel yang ada di PC kita itu nggak kalah ama aplikasi-aplikasi statistika semacam SPSS dkk (yaa lumayan lah).

Sebenernya nggak hanya histogram yang bias dibuat menggunakan excel, tapi banyak yang lain juga. Ada Z Test, Anova, Sampling, Regression, dan lain-lain. Bahkan, excel pun nggak ngasal dalam melakukan perhitungan karena didasarkan pada:

  • Strum, Robert D., and Donald E. Kirk. First Principles of Discrete Systems and Digital Signal Processing. Reading, Mass.: Addison-Wesley Publishing Company, 1988.
  • Abramowitz, Milton, and Irene A. Stegun, eds. Handbook of Mathematical Functions, with Formulas, Graphs, and Mathematical Tables. Washington, D.C.: U.S. Government Printing Office, 1972.
  • Box, George E.P., William G. Hunter, and J. Stuart Hunter. Statistics for Experimenters: An Introduction to Design, Data Analysis, and Model Building. New York: John Wiley and Sons, 1978.
  • Devore, Jay L. Probability and Statistics for Engineering and the Sciences. 4th ed. Wadsworth Publishing, 1995.
  • McCall, Robert B. Fundamental Statistics for the Behavioral Sciences. 5th ed. New York: Harcourt Brace Jovanovich, 1990.
  • Press, William H., Saul A. Teukolsky, William T. Vetterling, and Brian P. Flannery. Numerical Recipes in C: The Art of Scientific Computing. 2nd ed. New York: Cambridge University Press, 1992.
  • Sokal, Robert R., and F. James Rohlf. Biometry: The Principles and Practice of Statistics in Biological Research. 2nd ed. New York: W. H. Freeman, 1995.

Udeh, jangan kebanyakan teori. Mending langsung praktek :p:

  1. Jalankan Microsoft excel yang kamu punya.
  2. Silahkan masukkan data-data yang akan dianalisis menjadi histogram. Kurang lebih kayak gini:

  3. Kalo sekiranya di menu Data belum ada Data Analysis, Kamu pilih office button, kemudian klik excel options lalu pilih add-ins sehingga tampilannya kurang lebih seperti ini: (kalo ada menunya loncat ke nomor 7)

    Pada manage, pilih excel add-ins lalu klik Go

  4. Pada daftar add-ins available, kamu centang Analysis ToolPak. Lalu Klik OK

  5. Selanjutnya klik yes untuk mengistall add ins data analysis
  6. Jangan berpikiran kalau tahapan ini lagi ngistall ulang office. Walaupun mirip, sebenarnya excel kamu lagi dipasangin add-ins. Tunggu aja ampe hilang.

     

  7. Pada menu pilihan Data, pilih data analysis sehingga muncul daftar analysis toolnya. Lalu pilih deh histogram dan klik OK.


  8. Pada Input Range, klik tanda unik disamping isian dan blok data yang akan kita analisis. Lalu klik lagi tombol unik yang tadi

  9. Disini banyak pilihan hasil jadi histogramnya. Ada Output range kalau kita ingin hasilnya pada bagian tertentu dalam sheet aktif. Ada New Worksheet Ply kalau ingin di sheet baru. Ada new Workbook kalau ingin di workbokk baru. Kita bisa memilih Pareto, Cumulative Percentage (kalau ingin ada persentasenya) dan chart output kalau pengen ada grafiknya. Kalau saya cuman milih chart output dan new worksheet ply aja. Klik OK ^_^

  10. Dan Tadaaaaa….

    Hasilnya tidak begitu mengecewakan bukan???

    Kita bisa membuat histogram tersebut lebih baik kalau kita menentukan sendiri kelas-kelasnya dengan memasukkan range bin (yang merupakan batas atas dari tiap-tiap kelas. Kayaknya untuk tugas kuliah, kita harus ngitung sendiri kelasnya. Soalnya yang excel mah perhitungannya agak nggak mengindonesia *mengindonesia maksudnya menyukai bilangan bulat tanpa koma koma* yang menyukai angka-angka bulat atau cantik) pada isian sebelumnya. (Ini yang buat agak ribet).

     

    Ya walaupun kurang begitu pas, tapi lumayan bagi kita yang memang nggak suka nganalisis data. Sebenernya ini belum saya eksplor lagi, cuman baru tau kemaren-kemaren. Tapi lumayan lah, kan katanya juga Sampaikanlah walau satu ayat (ayat cinta).

    SEMAM!!!!

 

Menginstall Game-Game yang hilang di Windows 7 Professional

“Tidaaaak….. Mamah, Bapak, om Ical, tulungan…”, teriak udin seperti sedang dikejar-kejar oleh anak hasil hubungan terlarang Ryan Jombang dan Sumanto. Seketika penghuni rumah menjadi panic, karena anak satu-satunya di rumah itu, yang ganjen dan manjanya naujubilah, berteriak-teriak dan malu-maluin.

“Udin, kenapa??? Ada masalah apa nak??” ujar ayah udin menenangkan perasaaan udin.

“Om ical kok tega banget sih, mana minesweeper aku yang di computer. Makanya, jangan sok-sokan nginstall ulang, jadi computer aku nggak ada gamenya. Om ical jahat, om ical harus beliin aku Xbox 360 ama Kinectnya. Pokoknya harus beli…” teriak anak nggak tau diri yang menyamakan kinect dengan minesweeper.

“Atau aku harus nari chaiyya-chayya di atas tower Indosat di samping rumah kayak Briptu Norman Security Essencial (nggak menyebutkan produk lain kecuali buatan Microsoft–red) dan Fitri yang rumahnya di Banten itu??? Om ical jahaaaatttt….”. Makin jadi ini anak harus segera dialihkan ke Rumah Sakit Jiwa.

Sebel lihat ponakan yang kayak begitu? Pengen ngebejek-bejek jadi rujak bebek? Atau ingin di panggang di atas prosesor komputer anda? Jangan keburu nafsu, kita take easy aja bos…

Mungkin ilustrasi yang bisa menggambarkan kehebohan sebuah rumah karena hal sepele, gamenya hilang gara-gara make Windows 7 Professional. Kebijakan Microsoft yang tidak menginstall secara default game-game native Windows 7 di OS yang khusus bagi kalangan professional ini tentu saja merugikan bagi udin, atau mungkin jutaan udin-udin lain di dunia ini akibat ulah dari Microsoft yang ngebetein.

Sebenarnya, aplikasi game tersebut itu tidak hilang, sekali lagi TIDAK HILANG, namun pihak Microsoft tidak menginstall game tersebut secara default di Win7 Pro itu. Adapun cara mengembalikan game tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Klik start menu, lalu ketikkan add or remove

  2. Setelah itu, silahkan klik add or remove programs sehingga muncul kotak seperti ini

  3. Lalu di pilihan paling kiri, silahkan klik Turn Windows Features On or Off. Lalu ceklis pada pilihan Games dan Klik OK.

  4. Nunggu deh…

  5. Selesai

    Udin pun kembali senang dan bahagia memainkan minesweepernya. Life happily ever after (semam-doc).